7 Manfaat Konsumsi Terong untuk Ibu Hamil


Doktersehat - TerongPhoto Credit: Flickr.com/kattebelletje

 Salah satu upaya menjaga kesehatan ibu hamil adalah dengan mengonsumsi sayur dan buah. Jika Anda bingung menentukan makanan apa yang tepat, tak ada salahnya Anda bisa mencoba makanan yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia yaitu terong.
Banyak kandungan nutrisi bermanfaat pada terong. Pada 100 gram terong memiliki 25 kilokalori dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, potasium, vitamin C, Vitamin B6, zat besi dan magnesium. Selain itu, ada pula kandungan asam klorogenat yang diyakini baik untuk tubuh.
Beberapa manfaat lain dari konsumsi terong di antaranya, menekan risiko penyakit jantung, mencegah diabetes, meningkatkan energi, serta menjaga kulit dan rambut tetap sehat. Sebuah penelitian mengungkapkan, asam klorogenat pada terong bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, ada pula manfaat lain seperti antioksidan, antivirus, serta mencegah kanker.
Selain beberapa manfaat di atas, terong juga memiliki manfaat bagi ibu hamil, antara lain:

  1. Mencegah terjadinya cacat lahir

Jika ibu hamil makan terong, maka hal itu akan menurunkan risiko bayi terlahir cacat. Pasalnya, terong menjadi salah satu makanan sumber asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Selain asam folat, terong juga kaya akan vitamin C, niacin, vitamin B kompleks, vitamin A, vitamin E, kalium, tembaga, mangan, dan zat besi yang menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh ibu dari dehidrasi.
Secara keseluruhan semua vitamin dan mineral yang terkandung pada terong mendukung  perkembangan sel darah merah sekaligus perkembangan bayi menjadi lebih sempurna dan berfungsi dengan baik. Dengan demikian, bayi akan terhindar dari risiko cacat tabung saraf, seperti lahir dengan spina bifida.

  1. Menangkal radikal bebas

Salah satu manfaat terong bagi ibu hamil yaitu untuk menangkal radikal bebas. Hal ini karena terong mengandung zat antioksidan cukup tinggi. Dengan mengkonsumsi terong secara teratur maka sangat berguna untuk menjaga kesehatan selama hamil dan mencegah keluhan seputar kehamilan.

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Nasunin dan anthochyanin adalah zat antioksidan pada terong yang membantu tubuh untuk menangkal radikal bebas dan mencegah risiko kerusakan sel atau DNA selama kehamilan. Selain itu, nasunin juga mencegah bayi mengalami gangguan kognitif ketika dilahirkan.
Selama kehamilan, ibu hamil harus meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makan terong akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga ibu dan janin terhindar dari berbagai macam penyakit atau infeksi.

  1. Mengurangi kolesterol jahat

Kolestreol yang terdapat dalam makanan, ada yang bersifat jahat dan baik. Nah, terong memiliki kandungan kolesterol baik (HDL) yang tinggi sehingga mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Jadi, bila ibu hamil rutin mengonsumsi terong hal itu dapat mencegah berbagai risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti stroke atau serangan jantung.

  1. Menjaga tekanan darah

Kandungan bioflavoniod dalam terong mampu menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan kesehatan jantung, serta mencegah risiko komplikasi kesehatan lainnya selama kehamilan.

  1. Menunjang pertumbuhan janin

Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi untuk menunjang pertumbuhan janin. Selain kalsium, ibu hamil juga membutuhkan asupan makanan yang mengandung fosfor dan magnesium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi selama hamil. Disamping itu, dua komponen tersebut berguna untuk pembentukan tulang dan gigi janin.

  1. Mengatasi sembelit

Kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah terong membantu sistem pencernaan dalam mengolah makanan. Satu buah buah terong menyediakan sekitar 4,9 gram serat makanan. Serat tersebut dapat membuat gerakan usus lebih lancar dan baik, sehingga mencegah sembelit saat hamil.
Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi terong tidak disarankan untuk orang yang memiliki kadar zat besi rendah, karena kandungannya dapat mengikat zat besi dan menghilangkannya dari sel. Konsumsi terong juga disarankan untuk dibatasi pada penderita gangguan ginjal, karena dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Tinggalkan komentar